Ikan Kuah Pala Banda |
Pun, makanan khas yang lahir di dalam kebudayaan Pasifik atau Melanesia Laut ini, dan tentu saja bahan dasar masakannya, dapat dikatakan serupa, yakni berbahan utama sagu dan ikan laut. Kendati demikian, tetap saja memungkinkan terjadinya keragaman kreasi masakan dari masyarakat yang memiliki pola kebudayaan yang sama. Dan, hal ini kita dapat temukan pada masyarakat Maluku di Kepulauan Banda yang terkenal karena keindahan taman lautnya dan menjadi area tujuan para penyelam dari seluruh dunia.
Masyarakat Banda, yang tersebar di 13 pulau yang pernah menyita perhatian bangsa Eropa pada abad ke-17 karena rempah-rempahnya ini, mempunyai berbagai koleksi warisan kuliner yang lezat. Letak kekuatan masakan khas Kepulauan Banda ialah pada kesegaran ikan, sayuran, serta rempah-rempah yang bisa memikat selera para penikmat wisata kuliner.
Satu di antaranya adalah masakan khas bernama Ikan Kuah Pala Banda. Menu ini hampir selalu hadir dalam setiap kesempatan, terutama kala Ramadhan tiba. Pada bulan sakral bagi umat muslim tersebut, Ikan Kuah Pala Banda selalu bersanding dengan menu-menu khas lainnya, seperti Dunang-dunang dan Kuah Asam Pala, utamanya pada saat sahur dan berbuka puasa.
Namun, jangan dibayangkan bahwa Ikan Kuah Pala Banda hanya disajikan dalam satu ragam menu. Dalam tradisi masyarakat Maluku Tengah, Ikan Kuah Pala Banda yang di dalamnya terdiri dari sup ikan dan sambal bekasang biasa dimakan bersama nasi dan ikan laut bakar.
Pengalaman menikmati masakan Ikan Kuah Pala Banda boleh jadi tidak akan terwakili ketika dilukiskan melalui bahasa. Namun, ketika menikmati menu yang terdiri dari sup ikan kuah pala dan sambal bekasang ini, konsumen akan ditarik ke dalam nuansa Pulau Banda yang kaya akan buah pala. Seolah, aroma dan rasa dalam resep masakan ini mewakili alam Banda Naira.
Menurut penduduk setempat, kenikmatan sup ikan kuah pala ini sudah dikenal sejak zaman nenek moyang mereka. Bahkan, karena saking lezatnya, sup ikan kuah pala selalu disajikan untuk para petinggi tentara Belanda yang datang ke Banda. Tradisi santap itu berlangsung hingga kawanan tentara kongsi dagang Belanda angkat kaki dari Banda.
Sumber sensasi kenikmatannya ada pada sup ikan kuah, terutama ketika rasa yang gurih, sedikit pedas, dan asam pala yang melebur menjadi satu melewati lidah konsumen. Kuah sup berbahan pala ini akan terasa sangat segar. Rasa pedas muncul di sana lantaran pedas pala yang halus, dan hangatnya dapat menjalar hingga ke lambung. Sup ikan ini dapat disantap sebagai pembuka, namun oleh sebagian orang bisa juga disantap sebagai sup penutup.
Sementara itu, pelengkap menu ini yang tidak boleh dilewatkan adalah sambal bekasang. Sambal ini melengkapi sensasi pedas menggigit lidah. Lidah juga digelitik rasa asam jeruk limau dalam sambal ini. Asam limau selain untuk menghilangkan aroma amis ikan, juga berfungsi menggugah selera makan.
Membuat sambal bekasang diperlukan waktu yang relatif lama, yakni satu minggu. Untuk membuat bekasang dibutuhkan ikan cakalang yang digiling halus. Daging giling ikan tersebut lantas dicampur dengan garam dan diungkep selama satu minggu dan jadilah bekasang. Sambal biasanya ditambahi irisan bawang merah, tomat, dan sedikit minyak goreng supaya sedap dan gurih.
Biasanya, sajian Ikan Kuah Pala Banda disertai pula dengan urap daun pepaya dan ikan kakap merah bakar yang berdaging lembut. Komposisi masakan yang demikian ini kemudian disantap bersama nasi. Kombinasi sajian semacam ini hanya dapat pengunjung temui di Banda Naira, di gugusan pulau-pulau kecil yang diitari oleh laut berpalung dalam, tidak di tempat lain.
Lebih dari itu, masakan ini teristimewakan lantaran tidak semua rumah makan menyediakan menu ini. Sebab, Ikan Kuah Pala Banda merupakan menu harian masyarakat Banda, sehingga justru sulit ditemui di restoran-restoran. Oleh karena itu, biasanya para wisatawan menanyakan kepada penduduk lokal dimana mereka bisa mendapatkan makanan ini.
Lokasi rumah makan yang menyediakan masakan ini terletak Kota Banda Naira di Pulau Banda melalui jalur laut (naik kapal), biasanya rumah makan tersebut berada di dekat Pelabuhan Naira. Di sana, pengunjung dapat memesan Ikan Kuah Pala Banda. Kendati demikian, kuliner khas masyarakat Maluku Tengah ini juga dapat dijumpai di sebagian rumah makan di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia.
Harga masakan ini bergantung pada rumah makan yang dikunjungi. Dan perlu diketahui juga bahwa kuliner khas itu tidak disajikan setiap hari karena harus dipesan terlebih dahulu. Jika pengunjung hendak makan malam dengan menu ini, maka harus memesan sejak siang harinya.
0 comments:
Post a Comment