Jembatan Akar |
Menurut cerita masyarakat setempat, awalnya kedua dusun itu hanya dihubungkan dengan jembatan gantung dari bambu. Konon tokoh adat di kawasan itu yang bernama Pakih Sokan menanam dua pohon beringin di kedua tebing yang saling berhadapan. Pakih Sokan bernazar akan menggelar ritual siram darah kambing jika akar-akar kedua pohon beringin itu menyambung. Setelah waktu berselang, entah bagaimana, akar kedua pohon beringin itu pun saling bertaut dan Pakih Sokan pun sangat bersuka cita. Lantas, Pakih Sokan menepati janjinya dan menggelar ritual potong kambing serta menyiram pertautan akar itu dengan darah kambing setiap tahunnya.
Untuk menjadikan sebuah jembatan yang bisa dilalui membutuhkan waktu selama 20 tahun. Sampai sekarang jembatan yang berukuran panjang 30 meter dan lebar 1 meter dengan ketinggian dari permukaan batang bayang sekitar 10 meter dan sudah berumur 93 tahun ini masih bisa dilalui warga sebanyak 25 kepala keluarga dari Puluik-puluik yang hendak mau ke Lubuak Silau.
Jembatan Akar |
"Pemkab Pesisir Selatan memang mengontrak daerah ini selama 5 tahun dengan nilai Rp 15.000.000 dan semua kebersihan serta perawatan diserahkan sepenuhnya pada warga setempat.Tiket masuk senilai Rp 1.500, untuk Rp 1.000 disetor kepada Pemkab termasuk honor pembersihnya, sementara Rp 500 untuk sumbangan ke Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) di daerah sini," terangnya.
Selain itu untuk lebih awet dan kuat warga setempat menjalin akar yang bergantungan ke bawah, namun itu akar yang sudah dewasa, kalau akar itu masih putih belum bisa dijalin nanti akan mati, jadi tunggu jika warnanya sudah kuning dan ukuran akar itu sebesar ibu jari dewasa baru dijalin. Setelah dijalin kemudian akar yang baru dijalin itu ditutupi sama batang pisang sebagai pendingin, karena makanan akar jawi-jawi tersebut dari batang pisang. Sekali sebulan warga memberikan batang pisang sebagai pupuknya agar lebih kuat dan terawat.
Jika dilihat dari jumlah pengunjung kalau pada hari libur dan Minggu jumlah pengujung mencapai 200 sampai 500 orang namun jika pada hari Lebaran jumlah pengujung mencapai 1.000 orang lebih dari berbagai daerah baik yang ada di Sumatera Barat maupun dari luar. Agar jembatan yang dilalui para pengunjung tidak putus ada dua warga yang menjaga jembatan tersebut untuk mengatur orang yang melalui. Hingga kini jembatan itu masih tegar berdiri dari rangkaian akar pohon jawi-jawi.
0 comments:
Post a Comment