Saturday, January 15, 2005

Wisata Indonesia : Pacuan Kuda Tradisional, Aceh

Pacuan kuda tradisional digelar tiap tahun di Kabupaten Gayo Lues. Kebiasaan yang jadi budaya Gayo sejak 1912. Pacuan kuda merupakan salah satu atraksi menarik dari kebudayaan di tanah Gayo. 

Pacuan Kuda Tradisional Aceh
Pacuan kuda tradisional Gayo ini, sudah ada sejak jaman Belanda, yaitu sejak tahun 1912, saat Indonesia masih di jajah oleh Kolonial Belanda. Dahulu, pada pacuan kuda ala Gayo tersebut dilaksanakan setiap musim panen padi. 

Penunggang Remaja
Pacuan kuda tradisional Gayo ini tergolong unik. Pasalnya yang menjadi joki bukan orang dewasa, tapi justru anak-anak usia 9 sampai 11 tahun dan mereka tidak pernah berlatih secara rutin untuk menunggang kuda. Walaupun usia mereka masih tergolong anak-anak, tapi nyali mereka boleh diadu. Atraksi 

Pacuan Kuda tradisional ini benar-benar teramat tradisional sekali, antara lain: kuda yang tidak dilengkapi pelana, joki yang tidak menggunakan alas kaki, dan tidak menggunakan pelindung kaki, serta pakaian joki pun seadanya. Kegiatan tradisional ini sangat digemari oleh penduduk sekitar di kabupaten Gayo Lues karena setiap kegiatan ini diadakan penonton yang datang jumlahnya bisa ribuan orang. 

Sunday, January 2, 2005

Wisata Indonesia : Keindahan Pantai Natsepa, Maluku

Pantai Natsepa
Pantai landai dan lebar ini dikenal sejak abad ketujuh belas, digunakan sebagai tempat berlibur para penjajah Belanda. Saat ini di setiap akhir pekan, Pantai Natsepa selalu ramai pengunjung, khususnya warga kota Ambon. Tujuan mereka ke Natsepa antara lain untuk berenang, naik perahu yang bisa disewa per-jam, atau sekadar melepas lelah dengan menikmati pemandangan alamnya. Ada juga yang datang untuk sekadar menikmati segarnya kelapa muda, makan pisang goreng, jagung rebus, wajik atau rujak khas Pantai Natsepa.

Pantai Natsepa
Pada hari-hari tertentu pemandangan sekitar pantai yang landai ini sangatlah indah, antara lain karena sekitar 12 meter dari bibir pantai Natsepa sering melintas kapal-kapal besar pengangkut kayu gelondongan dari Batu Gong, sebuah tempat pengolahan tripleks di pulau yang tampak di seberang Pantai Natsepa. Para wisatawan juga dapat mandi di pantai yang berombak rendah ini. Sehabis mandi, pengunjung bisa memborong ikan cakalang dan kepiting bakau yang banyak dijual nelayan di sekitar lokasi pantai.
Pantai Natsepa terletak di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon. Pantai ini terletak sekitar 18 km dari pusat Kota Ambon. Untuk menuju lokasi pantai dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dengan harga sekali jalan Rp. 5000. Pantai ini terletak di samping jalan besar, dengan waktu tempuh dari kota Ambon sekitar 30 menit, dengan jarak tempuh 24 km.

Tarif masuk ke lokasi wisata ini, untuk orang dewasa sebesar Rp. 1.000,- kendaraan roda dua Rp. 1.000,- dan kendaraan roda empat Rp. 2.000. Objek Wisata ini menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dinikmati oleh para pengunjung antara lain beberapa shelter yang dapat digunakan sambil menikmati indahnya pantai dan pemandangan di Teluk Baguala. Terdapat juga penyewaan pelampung berupa ban dalam roda mobil dengan harga sekitar Rp 3.000 untuk yang berukuran kecil dan Rp 3.500 untuk yang berukuran besar.

Saturday, January 1, 2005

Wara-Wiri Wisata??

1 Wara-Wiri Wisata merupakan sebuah media untuk saling berbagi tempat wisata yang indah dan sangat berkesan apabila kita berkunjung ke tempat wisata itu.

Wara-Wiri Wisata ini sendir akan lebih mengangkat tempat-tempat wisata NUSANTARA yang sangat berlimpah,tak dapat kita pungkiri Negara kita sebagai negara paling kaya akan alamnya,dan itu akan akan menjadi kebanggan kita apabila kita mengetahui apa saja kekayaan alam yang kita miliki.

Wara-Wiri Wisata pun akan menampilkan segara ragam kebudayaan dan yang pasti KULINER di masing-masing daerah itu sendiri..

Contact Us

Wara Wiri Wisata

e-mail : warawiriwisata@yahoo.com
twitter : @info_berwisata