Saturday, March 26, 2011

Wisata Indonesia : Museum oh Museum (bandung)

Museum oh Museum...ya museum sekarang sudah agak sedikit terlupakan oleh orang saat ini. ada pepatah mengatakan Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai SEJARAHNYA..
WARA WIRI WISATA akan mencoba memberikan rekomendasi museum - museum untuk di kunjung....



1.Museum ASIA AFRIKA (Gedung Merdeka)

Bagi warga bandung museum satu ini yang sering dipakai konferensi asia afrika bukan hal asing lagi, dan tentu saja merupakan salah satu kebanggaan warga bandung (bangga pisan sy jd urnk bandung..haha). sedikit sejarah nih,,Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 sampai dengan 24 April 1955 mencapai kesuksesan besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini melahirkan Dasa Sila Bandung yang kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya dan yang kemudian menjadi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia. Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga terlihat pada masa sesudahnya, sehingga jiwa dan semangat Konferensi Asia Afrika menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah dunia (keren gk tuh..).
di museum ini kalian bisa melihat sejarah KAA itu dari mulai foto replika kegiatan serta kursi dan meja yg ada waktu saat KAA masih rapih dan bagus untuk di lihat, dan satu lagi yang akan menarik anda untuk foto2 yaitu GONG berukuran besar yang disitu terdapat bendera2 negara peserta KAA..


2. Museum GEOLOGI
Museum ini didirikan pada tanggal 16 Mei 1982. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, ibu Mega pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
museum geologi ini memiliki koleksi unggulan yang terkenal adalah fosil manusia purba Homo Erectus, fosil gajah purba Stegodon trigonocephalus, dan replika fosil dinosaurus terbesar dan terganas Tyrannosaurus Rex. Kapan dan bagaimana bumi kita terbentuk, sejarah kehidupan dari masa ke masa, fenomena geologi Indonesia serta hubungan geologi dengan kehidupan manusia dapat juga dipelajari di sini. Di samping itu, berbagai penyuluhan, pameran serta kegiatan riset dilakukan juga di museum ini...
keren bgt gak noh,,ky di pilem night at museum bgt daaahh...haha


3. Museum Sri Baduga
Museum Negeri Sri Baduga yang terletak di ruas Jalan B.K.R. 185 Tegallega dan berhadapan langsung dengan Monumen Bandung Lautan Api, dirintis sejak tahun 1974 dengan memanfaatkan lahan dan bangunan bekas kewedanaan Tegallega. Bangunan Museum ini berbentuk suhunan panjang dan rumah panggung khas Jawa Barat yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern, adapun bangunan aslinya tetap dipertahankan dan difungsikan sebagai ruang perkantoran. Museum ini memiliki koleksi yang sangat kaya berupa barang-barang seni budaya Jawa Barat yang berhubungan dengan biologi, etnografi, arkeologi, numismatik, filologi, dermatologi, seni murni dan teknologi.
Terdiri dari 3 lantai, lantai 1 menampilkan kekayaan alam, meliputi flora, fauna, berbagai jenis batuan, bahan galian, serta peta plestosen. Lantai 2 menampilkan profil masyarakat tradisional Sunda dan hasil budayanya. Lantai 3 menampilkan penataan ruang dalam sebuah rumah. Museum ini juga dilengkapi dengan fasilitas audiotorium, ruang seminar, pameran, dan perpustakaan.


4. Museum Pos
Keberadaan Museum Pos Indonesia yang berlokasi tidak jauh dari Gedung Sate, tidak terlepas dari perjalanan sejarah Perusahaan Pos di Indonesia. Museum ini hadir sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1933 dengan nama Museum PTT (Pos Telegrap dan Telepon) dan menempati bagian sayap kanan bawah gedung kantor PTT . Bangunan museum ini dibangun pada tanggal 27 Juli 1920 dengan luas bangunan 706 m2 dan dirancang oleh arsitek Ir. J. Berger dan Leutdsgebouwdienst dengan gaya arsitektur Italia masa Renaissance sebagai sebuah tempat yang mengoleksi perangko-perangko dari berbagai negara.
Memiliki koleksi perangko dari berbagai negara, dilengkapi dengan benda lainnya yang memiliki nilai sejarah dalam perjalanan pos di Indonesia mulai zaman Hindia Belanda, masa kemerdekaan hingga sekarang. Di pintu masuk, terdapat patung setengah badan Bapak PTT RI, Alm, Mas Soeharto. Buka mulai pukul 9.00 sampai 15.00, kecuali hari besar.


5. Museum Barli
Museum Barli didirikan pada tahun 1990 dan diresmikan pada bulan Oktober 1992 oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Bapak Soesilo Soedarman. Nama Barli diambil dari nama seorang pelukis Indonesia, yaitu Barli yang telah meninggal pada tahun 2006.
Museum Barli merupakan museum milik perorangan. Koleksi Museum Barli terdiri dari lukisan berbagai pelukis, termasuk Barli sendiri. Selain itu, pada museum tersebut juga terdapat koleksi berupa patung-patung dari berbagai pematung. Program museum ini adalah pameran tetap, pameran keliling, sekolah melukis, dan penyebarluasan informasi melalui berbagai acara dan media.
Fasilitas yang disediakan adalah ruang pameran tetap, toilet, ruang penyimpanan, dan ruang belajar melukis.



6. Museum Mandala Wangsit Siliwangi


Museum ini adalah museum senjata yang berada di Bandung,Nama Siliwangi sendiri adalah seorang pendiri kerajaan Pajajaran yang kekuasaanya tak terbatas, konon raja yang arif dan bijaksana serta wibawa dalam menjalankan roda pemerintahaan, sedangkan arti Mandala Wangsit adalah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalu benda-benda yang ditinggalkannya.
Nama jalan tempat museum ini, Jl. Lembong, diambil dari nama Letkol Lembong, salah satu prajurit Siliwangi yang menjadi korban dalam Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil. Sebelumnya jalan itu bernama Oude Hospitaalweg.
Koleksi Museum adalah benda-benda yang digunakan oleh pasukan Kodan Siliwangi, dari senjata primitif seperti tombak, panah, keris kujang, dan bom molotov, sampai dengan senjata modern seperti panser rel (buatan Indonesia), meriam, dan kendaraan lapis baja.

segitu dulu WARA WIRI WISATA menyamapaikan tentang museum di kota bandung,,selamat mengenal sejarah kita..





0 comments:

Post a Comment